Kamis, 12 Maret 2009

Pelayanan Dokter di Negriku Tercinta Indonesia

Aku terhentak dari lamunanku, ketikaku sadar ternyata aku masih duduk didepan computerku
Lamunanku terhenti sejenak..
hari ini aku ingin membahas topik yang sudah tiga hari selalu menggelitik hatiku yaitu " Pelayanan Dokter di Negeriku tercinta Indonesia"
Terkadang aku berpikir kenapa diagnosa dokter dinegriku terkadang jauh meleset setelah di diagnosa di negara lain ( contoh nya S'pore, Malaka dsb).
Apakah Skill yang sepatutnya diketahui seorang yang sudah mendapat gelar "Dokter" khusus nya di negriku,
Disaat diadakan Uji kompetensi Dokter Indonesia (UKDI)
Menurut Prof. dr. Irawan, Ph.D sebagai ketua AIPKI (Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia, uji kompetensi dokter diselenggarakan untuk menilai kompetensi seorang dokter apakah layak atau tidak. Tujuannya untuk menstandarisasi kompetensi setiap dokter lulusan berbagai fakultas kedokteran di seluruh Indonesia sehingga dapat meningkatkan kualitas dokter-dokter serta penerapan long life learning.

Dari hasil benchmarking tersebut, ditemukan adanya ketidakmerataan hasil yang diperoleh. Ada dokter-dokter yang dapat mengerjakan ujian dengan sangat baik, ada yang sedang-sedang saja, bahkan ada yang berada di bawah standard. Dengan hasil tersebut, kedepannya dianggap perlu ada ujian nasional untuk menjadi jaminan mutu dan akuntabilitas publik terhadap seorang dokter. Dimana jika seorang dokter telah lulus melewati ujian kompetensi berskala nasional tersebut, dokter tersebut dianggap terjamin untuk melakukan praktek kedokteran di seluruh daerah di Indonesia. Soal-soal yang dimasukkan dalam ujian tersebut juga harus soal-soal yang berskala nasional.
yang menjadi titik poin pembahasan saya ketiga kategori diatas,
1.Ada Dokter -dokter yg mengerjakan ujian dgn sangat baik
2.Ada Dokter -dokter yg sedang -sedang saja
3.Bahkan ada yang dibawah standart.
Terkadang saya berpikir apabila ada dokter yang membuka praktek dengan pengetahuan dibawah standart....
masalah nya Siapa saja komite bersama yang berada di balik UKDI ?
Yang mungkin menjadi pertanyaan dalam benak saya saat ini adalah siapa saja orang dan instansi yang berada dibalik UKDI, yang nantinya mengurusi mulai dari penyiapan soal ujian, penentuan standard an sebagainya?

Apabila seorang dokter yang pengetahuannya dibawah Standart membuka praktek atau bahkan sudah menjadi salah satu dokter disuatu instansi Rumah sakit swasta maupun negri....
uwau....kacau..! mungkin kita sudah sering mendengar bahkan melihat mall praktek yang sudah menjamur di negri kita tercinta...
seperti pernyataaan dibawah ini,

"Anyway, bokapku juga kemaren hampir kena scam sama dokter-dokter macan disini. Batu empedu mau main diangkat saja (berakhir di operasi), sampe aku maksa cari second opinion… ternyata cuma sakit maag!!!

Tubuh manusia di diagnosa dengan modal pengetahuan dibawah standart..,
Kalau seorang teknisi mobil menganalisa kerusakan yang terjadi pada sebuah mobil , dia harus mempunyai skill dan keahlian dibidang nya (dengan meneliti secara baik, hal apa yg mengakibatkan mobil rusak. Apalagi seorang dokter........
Bukankah dia harus mempunyai pengetahuan yg cermat untuk menganalisa ( diagnosa) seorang pasien? apa bila terjadi kesalahan akibat nya sangat FATAL...!

Undang-undang Praktek Kedokteran menyatakan bahwa setiap dokter harus teregistrasi dan menunjukan surat kompetensi yang dikeluarkan oleh kolegium yang bersangkutan. Untuk itu, kolegium yang bersangkutan tersebut minta bantuan ke AIPKI karena dirasa standard kompetensi yang dibutuhkan tersebut merupakan wujud penilaian pendidikan. Akhirnya mereka juga mengajak PDKI (Persatuan Dokter Keluarga Indonesia) untuk merealisasikan hal tersebut, karena dokter keluarga sendiri masih dianggap sebagai dokter umum. 3 stake holder tersebut (Kolegium Dokter Indonesia, AIPKI, dan PDKI) menjadi komite bersama dalam perwujudan UKDI.
Jadi teman- teman hati - hati kalau memilih dokter
maaf buat para dokter yang baik, bukan maksudku menuduh, tapi kayaknya penghayatan para dokter tentang nilai hidup/harkat kemanusiaan seorang manusia masih perlu ditingkatkan.
Mari bro../sis yang mau komentar " pelayanan dokter di negri kita tercinta Indonesia"
Monggo.........