Minggu, 01 Maret 2009

Perkembangan Dunia Usaha

Hi..teman teman
hari ini saya sangat bersemangat membahas perkembanagan dunia usaha dengan krisis global yang terjadi, mengapa saya mengambil topik ini?
tentu..! enak untuk dikupas ..
Mari kita kupas..! bagi siapa yang mau ikut mengupas dipersilahkan...monggo neng....!/ kang..!
waktu dan tempat dipersilahkan..!
tapi sebelum nya saya mau kupas dulu ye..., ntar kalau kulit nye belum terkupas semua dilanjutin ama bro..and sis..semua..dach.., nyak ama babe juga boleh monggo...!

Dunia usaha mulai terimbas dari dampak krisis global yang terjadi.,baik di Benua Amerika ,asia, Eropa, Timur tengah semua dach yang termasuk bilangan benua, satu demi satu pengusaha mulai sesak napas...setiap oksigen - oksigen yang dipasang untuk menolong pernafasan dunia usaha tidak banyak menolong ...!
kebijakan - kebijakan yang diambil kagak dapat mengubah dunia usaha yang semakin terpuruk, dari data - data yang aye lihat..baik di newspaper, TV bahkan dunia sekitar aye..,yang nota bene adalah daerah industry terbesar di Indonesia sudah pada sesak napas ...
tidak padang buluh..semua instansi terkena imbasnya baik swasta, pemerintahan, PMA,Bahkan Industry kecil. Manusia pade pusing..bro/ sis/ kang../ nyak..and babe..ada yang pada abisi napas sendiri( bunuh diri ), ada yang masuk ke hotel perawatan jiwa ( Rumah sakit jiwa ),
Ada yang termenung dan senyum- senyum sendiri ( Stress ), banyak dach..dampak krisis global..!
Seperti kutipan berita berikut
Batam ( Berita ) : Sekitar 75 ribu pekerja di Batam terancam Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagai imbas krisis global yang menerpa sejumlah perusahaan di kawasan industri ini. “Paling tidak ancaman PHK 30-40 persen dari total pekerja. Kalau pekerja di Batam 250 ribu, artinya ada 75 ribu yang terancam,” kata Ketua Harian Himpunan Kawasan Industri (HKI) Batam John Sulistiawan di Batam, Rabu [17/12].
Ia mengatakan, gelombang PHK di Batam terjadi sekitar tahun 2009 hingga 2010 pada saat krisis global gelombang kedua. Hal itu karena dampak krisis global di Batam diperkirakan baru terasa pada kuartal ketiga 2009.
Menurut John, ancaman PHK bisa saja berkurang, tergantung kesiapan pemerintah dan kawasan industri meminimalisasi jumlah pabrik yang hengkang maupun tutup.
“Perusahaan di Batam rentan tutup karena kebanyakan
pabrik di Batam adalah sewa sehingga peluang perusahaan untuk pindah lebih besar,” katanya sebelum sosialisasi Sun Set Policy (pengampunan terhadap penunggak pajak).
Satu perusahaan besar, kata dia, memiliki pabrik di beberapa kota. Namun krisis global menyebabkan perusahaan mengurangi produksi di masing-masing pabrik. Sehingga, biasanya perusahaan membuat kebijakan menutup pabrik di kota-kota tertentu dan memaksimalkan produksi di kota lain untuk efesiensi, sehingga potensi PHK di kota tertentu sangat besar.
“Perusahaan tinggal pilih, pabrik di kota mana yang ditutup. Biasanya pabrik yang sewa seperti di Batam lebih dipilih karena lebih mudah,” katanya.
Selain itu, menurut dia, perusahaan lebih memilih menutup perusahaan yang buruhnya banyak mogok kerja dan unjuk rasa pekerja karena tidak kondusif,” katanya. Jika pekerja Batam menginginkan PHK diminimalisasi maka mogok kerja dan unjuk rasa pekerja seharusnya dihindari. Sampai saat ini, HKI belum memiliki data jumlah pekerja yang dirumahkan akibat krisis global. tapi aye menghimbau kepada bro, sis, nyak and babe..Jangan kudu "KHAWATIR"..! Tenangkan dirimu, tenangkan hatimu, tenangkan Jiwamu jangan gelisah...

Yang Mahakuasa, pencipta langit bumi..! pasti memberikan kekuatan...!
ada tapi nya nyak..! ..
Buat Bro..sis and nyak babe..tolong dong lanjutin dikupas..telunjuk ama jempol aye uda pegal,ntar aye mau pergi ke tukang urut dulu ye..jari aye mau dikasih oksigen ...
Monggo...kang..nyak ..!! babe...! sis..! Bro..!
Satabi amang..! Inang..! lanjut ton jo bah...

dikupas..

2 komentar:

  1. memang sih, krisis global saat ini bukan hanya dirasakan di daerah Batam saja tapi hampir diseluruh dunia. apalagi di negara kita Indonesia, negara yang sedang berkembang. pasti deh dampaknya akan sangat dirasakan terutama oleh masyarakat ekonomi menengah kebawah. tapi segala perubahan memang harus kita hadapi. tergantung begaimana kita dalam menghadapinya. berpikir positif atau malah negatif. kalo positif, It's oke. nah kalau negatif bisa2 berujung pada kegagalan yang berulang atau berakar sehingga mendatangkan kegagalan yang lainnya dalam hidup kita. so, kita hrs belajar menerima status kita yang baru. dari punya kerjaan mjd pengangguran, dari kaya menjadi miskin, dari berkelimpahan menjadi kekurangan. terlepas dari semua itu kita harus tetap bersyukur. Pasti Dia buka jalan untuk segala masalah yang terjadi, asal kita mau berserah kepadaNya. GBU

    BalasHapus
  2. Benar Sekali Bro../sis h4ri-h4riku, komentar nya bagus banget, tapi terkadang banyak manusia yg tidak dapat menerima dari punya kerjaan mjd pengangguran.., apalagi tuch..dari berkelimpahan menjadi kekurangan..! Ampun dech../ malah ada yg bilang yang haram ajach susah didapat apalagi yg HALAL.
    Waduh...banyak dech yang Stress../tapi disinilah dituntut tugas kita sis and bro..memberikan semangat bagi mereka yg didalam kekhawatiran dan stress. btw thanks bangaet buat komentar nya Sis../ Bro...! GBU

    BalasHapus

Kepada Setiap komentator di persilahkan, mengutarakan Pendapatnya dengan sopan,dan tidak berbau anarkis, memecah belah,menghujat, mengupat,dan apapun yg menimbulkan sara.